TITLE : MINE
PAIR : CHANGKYU(SHIM
CHANGMIN X CHO KYUHYUN)
GENRE : UNKNOWN #Plak
RATE : PG15
DISCLAEMER : THIS IS YAOI
FANFICTION! IF YOU DONT LIKE YAOI PLEASE DON’T JUDGE MY FANFIC AND LEAVE THIS
NOTE NICELY J
PS : THIS IS FOR MY
BELOVED SISTER BIRTHDAY :D
HAPPY READING :D
***
Cinta tidak harus selalu memiliki
Benarkah?
Bisakah kita mencintai tanpa harus memiliki?
Aku rasa TIDAK
***
“Apa yang kau pikirkan
tentang Shim Changmin?” kata seorang yeoja padaku yang membuatku tercengang
didepannya
“Eh?” Jawabku singkat
“Shim Changmin,
sahabatmu, bagaimana?” tanya yeoja itu lagi penasaran
“Hmm, dia orang yang
sangat menyenangkan. Wae? Kau menyukainya?” tanyaku juga dengan muka yang penuh
rasa penasaran
“Eh? Entahlah haha” kata
yeoja itu sambil tertawa kecil
“Ya! Cho Kyuhyun!”
Panggil namja berperawakan tinggi yang membuatku mau tidak mau menoleh saat
mendengarkan panggilannya
“Ah! Changmin ah!” Sapaku
dengan sedikit cemas
Cemas? Yah mungkin tidak
akan ada orang yang menyadari kecemasan ini karena wajahku yang tampak sangat
biasa saja ini, namun akan adakah yang menyadari getaran berbeda pada
perkataanku tadi? Apakah mereka akan menyadari bahwa aku sedang mengalami
sebuah panik yang amat sangat? Bagaimana tidak? Seorang yeoja baru saja
bertanya tentang namja dihadapanku ini dan kini namja itu tepat berada
didepanku. Aneh? Jangan pernah salahkan
perasaan orang yang sedang jatuh cinta. Ya, aku jatuh cinta. Kepada namja ini.
“Kyu, ayo temani aku makan siang!” ajak
Changmin sambil sedikit memaksaku dengan menarik tanganku
“Astaga Min! Bukankah kau
baru saja makan bekalmu?” jawabku dengan
sedikit melebarkan mataku yang tampak cukup besar ini
Sejujurnya aku sangat
hapal dengan semua kebiasaan Changmin, bahkan tentang napsu makannya yang
sangat besar tapi kalau aku sudah menghadapinya secara langsung, aku akan
selalu membelalakkan matanya seakan tidak percaya ada manusia seperti Changmin
dalam hidupku. Namun itulah Shim Changmin yang kukenal sejak dulu. Seorang yang
tidak akan pernah bisa kutebak dan selalu memberikan kejutan dalam hidupnya.
Karena itulah aku menyukainya. Karena itulah hingga aku takluk kepadanya.
“Aeh, kau ini seperti
tidak mengenalku saja! Ayolah!” Paksa Changmin sedikit merajuk sambil menarik
tanganku
“Baiklah! Baiklah! Tapi
jangan menarikku seperti ini! Kau membuatku malu saja!” kataku sedikit menarik
tanganku dari tangannya yang besar
Jujur saja itu memang
benar benar membuatku malu. Yah, walaupun malu dalam artian yang berbeda.
“Ja! Kita ke kantin!”
ajakku padanya kemudian sambil berjalan mendahuluinya
“Okey! Ah, BoA ah aku
permisi dulu ya!” kata Changmin memberi salam pada yeoja yang baru saja duduk
disebelahku
Seketika aku menghentikan
langkahku. Jadi selama ini Changmin menyadari yeoja yang duduk disebelahku itu?
Apakah selama ini Changmin juga memperhatikannya?
“Ya! Kenapa kau berhenti?
Ja!” kata Changmin menarik tanganku lagi
Apa yang kau pikirkan Cho
Kyuhyun! Lalu kenapa jika Changmin menyukai yeoja itu? memang kenapa jika yeoja
itu juga menyukai Changmin? Bukankah sekeras apapun kau mencoba untuk menjadi
seseorang yang pantas untuk Changmin kau tidak akan bisa? Tidak akan pernah
karena kau menyadari, bahwa hubungan antara sesama namja itu sangat tidak
mungkin! Sadarlah Cho Kyuhyun! Changmin bukanlah milikmu!
***
“Kenapa kau diam saja?
Kau sakit, eoh?” Tanya Changmin sambil menatapku cemas namun tidak melepaskan
genggamannya dari sepotong sandwich itu
Aku hanya tersenyum kecil
sambil menatapnya sesekali. Entah mengapa sejak BoA ah menanyakan tentang
Changmin kepadaku aku jadi sedikit merasa tidak nyaman bila berhadapan dengan
Changmin. Cemburu? Mungkin iya. Tapi apalagi yang mau kukatakan? Apa aku harus
berkata jujur bila aku menyukainya? Yang benar saja.
“Ya! Kyu! Kau diam lagi!
Kau benar benar sakit eoh?” tanya Changmin lagi kini sambil menaruh telapak
tangannya dikeningku
“Kau tidak hangat” lanjut
Changmin
“Aku memang tidak sakit
pabo!” jawabku sedikit ketus sambil menepis tangannya dikeningku
“Ya! Aku kan hanya
khawatir! Apa ada sesuatu yang menggagumu hm? Mau menceritakan padaku?” ajak
Changmin dengan wajahnya yang lugu itu. Sungguh demi Tuhan aku tidak ingin
kehilangan wajah lugu ini!
Aku terdiam sebentar
sebelum akhirnya mengeluarkan pertanyaan yang sedari tadi ingin aku tanyakan
padanya.
“Apa yang kau pikirkan
tentang BoA ah?”
Aku melihatnya sedikit
terpaku sebelum akhirnya kembali menarik senyum pada kedua ujung bibirnya dan
mengambil minumnya. Dari gelagatnya aku dapat mengetahui bahwa ia tengah gugup
kini. Kenapa ia gugup seperti itu?
“Dia wanita yang baik,
menyenangkan, cantik, bahkan memiliki tubuh yang indah” katanya yang seketika
membuat aku terdiam. Dia menjelaskan BoA dengan begitu rinci. Apakah ini
berarti Changmin memperhatikan BoA?
“Wae? Kau menyukainya?”
kata Changmin dengan serius kemudian seketika mengagetkanku
“Ah, Anniyo” jawabku sedikit
gugup karena mendapati Changmin tiba tiba bertanya seserius itu padaku
“Justru aku yang
seharusnya bertanya, apa kau menyukai BoA?” lanjutku menatap Changmin dengan
serius
Kami saling melempar
pandangan serius yang membuat jantungku sedikit bergetar lembut. Aku benar
benar menunggu jawaban seorang Shim Changmin kali ini. Jawaban yang membuatku
tidak ingin sedetikpun mengalihkan tubuh ini dari seorang namja yang kini
tengah balik menatapku ini.
Aku melihat dua ujung
bibir itu kini tertarik dan membentuk sebuah senyum disana.
“Kalau aku menyukainya,
memang kenapa?” kata Changmin memecah keheningan diantara kami
DEG!! Bagai dihantam
ombak kini dadaku terasa amat sakit dan perih. Perkataannya kala itu benar
benar menusuk hingga terdalam hatiku. Oksigen yang kuhirup bagai perlahan lahan
menjauh dan membuatku merasa sesak. Tidak. Jangan seperti ini. Jangan pernah
tunjukkan wajah seperti ini dihadapan Shim Changmin. Cho Kyuhyun, bertahanlah!
“Aigo, sahabatku sudah
besar sekarang!” kataku kemudian menarik senyum yang sejujurnya amat dipaksakan
Aku memalingkan mataku
dari wajahnya dan beralih menatap gelas minuman dihadapanku dan mengaduk segala
isi didalamnya. Mengaduknya seakan itu adalah perasaanku kini. Benar benar
tidak karuan dan terasa sangat rapuh sehingga amat mudah terbawa angin. Getaran
halus yang tadi kurasakan amat nyaman kini membuatku merasa amat terganggu dan
amat memberatkanku
“Bertahanlah Cho Kyuhyun” batinku menyemangati diri sendiri
***
Aku baru saja hendak
memasuki kelas ketika tanpa sengaja aku melihat wajah yang familiar itu tengah
bercakap berdua. DEG! Jantung ini kembali menimbulkan getaran tidak nyaman saat
melihat Changmin tengah bercakap dengan BoA. Jujur saja aku memang cemburu
dengan mereka, namun pernyataan Changmin kala itu cukup membuatku sadar bahwa
memang tidak akan pernah tempat dihatinya untukku. Aku hanya seorang sahabat
baginya. Menyedihkan bukan?
“Ah! Changmin ya! BoA ah!”
Sapaku pada Changmin dan BoA yang membuat mereka seakan terlonjak dan berwajah
gugup
Jatuh cinta memang
seperti ini hm? Seperti sepasang yang mencurigakan. Gugup dan malu malu.
“Ah! Kyu! Kau
mengagetkanku!” Kata Changmin sedikit menaikkan nada bicaranya dan memukulku
kecil
“Haha, aku hanya menyapa!
Kalian ini mencurigakan sekali!” kataku berusaha memasang wajah yang ceria
“Aish, apanya yang
mencurigakan? Sudahlah! Ayo temani aku mencari sarapan! Ja!” Kata Changmin gugup
lalu kembali menarik tanganku dan membuat kakiku melangkah mundur perlahan
sebelum akhirnya berbalik dan berusaha menyusulnya
Saat aku sudah berhasil
menyusulnya dan berjalan disampingnya aku dapat melihat kepala Changmin yang
menatap kembali ke belakang. Sepasang senyum yang begitu tenang ia tampakkan
ketika ia kembali memandang ke arah depan. Senyum perpisahan hm? Jadi kau benar
benar menyukainya Shim Changmin?
***
“Kyu, apa kau tau
Changmin menyukai apa?” kembali BoA bertanya padaku dengan wajah yang penuh
dengan rasa penasaran
“Hm? Ia sangat menyukai
makanan” jawabku tanpa berfikir panjang
“Ah~ makanan yang seperti
apa?” tanya BoA lagi seperti menginterogasiku. Kau sangat menyukainya ya BoA
ah?
“Makanan apa saja ia
suka” jawabku acuh tak acuh
“Aeh, sulit sekali. Jika
aku ingin memberikan hadiah sebaiknya aku memberikan apa ya? ” tanya BoA
kemudian
Aku terdiam. Sepertinya
mereka memang saling menyukai eoh? Mungkin aku memang harus terbiasa menerima
getaran halus yang menyakitkan ini. Lagipula, Changmin bukanlah milikku. Tidak.
Ia bukan milik siapapun.
“Kau benar benar
menyukainya ya BoA ah?” tanyaku yang membuatnya sedikit terdiam
Butuh waktu cukup lama
sebelum akhirnya ia menampilkan senyumnya yang tampak menawan itu padaku dan
memberikan sebuah kata yang sangat membuatku penasaran
“Entahlah” jawabnya
singkat
Aku hanya terdiam sambil
memandanginya. Apa ia juga seperti aku yang tidak yakin dengan perasaan yang
sedang kurasakan kini? Senang namun juga cemburu. Ingin memiliki namun
sesungguhnya tidak mungkin memiliki. Ataukah ia lebih sepertiku yang lebih
senang memendam perasaan ini? BoA Kwon, kau berhasil membuatku penasaran
padamu.
“Ah, bagaimana denganmu
Kyu?” pertanyaan BoA seketika membuatku bergidik.
“A..Aku.. tidak mungkin
menyukai Shim Changmin” kataku sedikit terbata dan gugup
BoA terdiam dan menatapku
dengan bingung. Aish, kurasa aku salah berbicara tadi.
“Hahahaha, bukan itu Kyu!
Maksudku kembali kepertanyaan tadi! Hahaha” tanya BoA sambil tertawa puas
Aku tertunduk malu. Sial!
Aku pasti terlihat sangat konyol kini! Aish, pipiku menghangat, aku pasti
tengah merona sekarang! Aish Cho Kyuhyun mengapa engkau bisa sebodoh ini!
Aish!!!!
“Haha, sudah sudah, jadi
hadiah apa yang kau inginkan dari seseorang hm?” kata BoA melanjutkan
perkataannya kemudian
“Aku?” kataku kemudian
mengadahkan kepalaku lagi dan menatap BoA
“Aku suka hadiah buatan
tangan seseorang. Apapun itu aku pasti menyukainya” kataku sambil tersenyum
membayangkan ketika pertama kali aku mendapatkan hadiah dari Changmin.
Sebuah kartu ucapan
selamat ulang tahun yang ia buat dari sebuah karton dan menambah hiasan yang
sesungguhnya amat tidak diperlukan, tapi ketika menerimanya aku merasa sangat
senang karena itu adalah sesuatu yang ia buat dari hasil kerja kerasnya.
Saat itu adalah saat
pertama kali aku merasakan getaran ini.
Saat pertama kali aku
menyukaimu Shim Changmin.
“Kau benar benar akan
menyukainya?” Tanya BoA kemudian sambil menatapku
“Tentu saja” kataku
sambil tersenyum senang kearahnya.
Kenangan itu mau tidak
mau telah membuat hatiku lebih menghangat. Kenangan indah memang tidak akan
pernah menipu perasaanmu. Mereka menyenangkan.
“Baiklah kalau begitu!”
kata BoA bersemangat
***
“Aku menyukaimu” aku
melihat namja itu kini tengah menyatakan perasaannya sambil memberi sang yeoja
sebuah kalung dan menaruhkan kalung itu ditangan sang yeoja
“Aku juga menyukaimu.
Sejak dulu” jawab yeoja yang kuketahui adalah BoA itu sambil membuka kembali
telpak tangannya dan memberikan sebuah isyarat agar namja itu itu memakaikan
kalung itu padanya.
Namja itu lalu
melingkarkan kalung itu pada leher BoA dan lalu memeluk BoA dengan hangat dan
mereka tersenyum dengan begitu bahagia. Sementara aku berdiri disini dengan
mata yang begitu panas. Sakit itulah yang kurasakan saat ini. tapi yang lebih
kurasakan saat ini adalah amarah yang meluap luap. Tidak pernah kubayangkan aku
akan merasakan perasaan yang begitu meluap luap.
Aku membalikkan tubuhku
kebelakang untuk menghindari pemandangan memuakkan ini sebelum akhirnya aku
menabrak sebuah dada bidang yang amat familiar.
“Kyu!? Apa yang kau
lakukan disini?” kata suara yang juga tak kalah familiar
“Min? Kenapa kau bisa ada
disini?” kataku sangat kaget ketika mendapati Changmin sudah ada dihadapanku
kini
“Ya! Aku bertanya
duluan!” jawab Changmin sedikit meninggikan nadanya
Aku segera teringat
tentang pemandangan yang baru saja kulihat tadi dan menatap Changmin sekilas.
Changmin menyukai BoA bukan? Jangan sampai ia melihat pemandangan yang tidak
mengenakkan ini! Sungguh aku yakin ia akan merasa sakit hati jika melihatnya!
“Shim Changmin! Jangan
lihat ke depanmu! Ayo kita pergi dari sini!” kataku kemudian sambil menarik
tangan Changmin
Aku dapat melihat sejenak
saat ia membalikkan wajahnya kebelakang dan mendapati wajahnya yang terlihat
amat membeku. Ia melihatnya? Apakah ia melihat BoA dengan pria itu? Apakah Shim
Changmin kini tengah patah hati? Aish, aku tidak perduli! Yang kupedulikan saat
ini adalah aku membawa Changmin sejauh mungkin dari BoA!
***
“Kau mau main game apa?”
kataku pada Changmin yang kini masih terdiam
“Ya! Shim Changmin!”
pekikku pada Changmin yang masih duduk dengan air wajah penuh kekagetan
diranjangku
“Changmin ah...”
panggilku lagi berusaha lebih lembut sambil duduk disampingnya
“Kyu...” panggilnya
dengan sedikit hembusan nafas berat
“Min..” kataku mulai
sedikit tidak tega
“Tadi BoA ah baru
saja...” kata Changmin mulai menatapku
“Sudah! Tidak usah
membicarakannya! BoA tidak serius denganmu! Sudah lupakan saja wanita seperti
itu!” Kataku sedikit emosi jika mengingat ingat kebersamaan mereka selama ini.
jadi semua ini hanya main main? Cih, BoA Kwon kau berhasil membuatku kesal!
“Kyu aku...” belum
selesai Changmin mengucapkan kalimatnya aku sudah memotongnya dengan perkataan
apapun yang ingin aku katakan. Aku sedang meledak ledak saat ini!
“Sudah kubilang lupakan
saja! Aku tidak tau sebesar apa kau menyukainya1 tapi jelas jelas ia hanya
mempermainkanmu!” Pekikku lagi
“Tapi Kyu..”
“Tidak ada kata tapi!
Untuk apa kau mengharapkan wanita seperti itu hingga membuat wajahmu seperti
ini eoh? Tidakkah kau dapat melihat ada aku disini?”
Aku terdiam. Baiklah aku
memang sedang meledak ledak dan saat meledak ledak aku bisa mengatakan apa
saja. Tapi kenapa harus kata ini yang keluar? Aish Cho Kyuhyun kau bodoh!
“Apa?” kata Changmin
kemudian dengan tatapan menyelidik
“A..A..Anniyo” kataku
berusaha menghindar
“Jelaskan padaku Kyu”
kata Changmin sambil mendekatkan wajahnya padaku yang membuatku mau tidak mau memundurkan
badanku
“A..aku..” Aku terus
memundurkan tubuhku hingga punggungku menyentuh tembok . Sial
“Ya! Cho Kyuhyun!” kata
Changmin kini mengunci pergerakanku dengan tangannya
Pipiku memanas, aku yakin
wajahku tengah memerah kini. Aku menundukkan wajahku dan tidak berani menatap
wajah Changmin yang begitu dekat dengan wajahku kini. Aish apa yang harus
kulakukan? Mengakuinya? Yang benar saja! Tapi... Cho Kyuhyun apa yang kau akan
lakukan sekarang??!
“Aku menyukaimu” kata itu
keluar begitu saja dari bibirku
Aku tidak tau bagaimana
reaksinya, aku tidak tau bagaimana, dan aku tidak mau mengetahuinya. Aku masih
menundukkan kepalaku. Berusaha menahan malu yang amat kurasakan saat ini.
Changmin pasti sudah menganggapku menjijikkan. Ia pasti menganggapku sahabat yang
aneh. Sahabat.. Yah.. Apa ia masih akan menganggapku sahabat jika aku sudah
mengatakan hal ini?
“Kyu” kata Changmin tegas
“Kau pasti membenciku kini, Min” batiku
“Pabo! Pabo! Pabo!” Aku
tidak berhenti merutuk dalam hati
“Aku juga menyukaimu”
Aku berhenti merutuki
hatiku dan kemudian terdiam. Entah aku dapat mengatakan perasaanku seperti apa
sekarang. Yang bisa tercerna dalam kepalaku hanyalah sebuah kalimat yang baru
saja Changmin ucapkan. Bukannya kalimat itu tidak tercerna dengan baik diotakku
hanya saja kalimat itu memberi pengaruh lamban pada mulutku untuk memberikan
reaksi. Aku menegadahkan kepalaku dan menatap namja yang wajahnya begitu dekat
berada dihadapanku. Aku menatapnya. Menatapnya dengan sungguh sungguh dan
mencari sebuah kebohongan disana. NIHIL. Yang kutemukan adalah sebuah tatapan
ketulusan.
Shim Changmin kau benar
benar seseorang yang tidak bisa kutebak.
“Aku serius” katanya
memecah keheningan saat aku masih menatapnya penuh curiga
“Bohong” kataku singkat.
Tidak itu adalah kata yang sama sekali tidak terpikir diotakku. Ada apa
denganku ini?
“Aku juga menyukaimu
Kyuhyunie~” kata Changmin sambil memberikan pandangan tulusnya lagi
Aku terdiam lagi.
Benarkah? Benarkah itu? Dia menyukaiku? Ttolong jangan bercanda saat ini Shim
Changmin kumohon. Kumohon, kau membuat dadaku kembali menghangat.
“Apa perlu bukti?” kata
Changmin kemudian yang membuatku seketika terkaget
“Eh?”
Otakku berusaha mencerna perkataan Changmin
saat itu namun belum sempat aku berpikir bibir itu telah menekan bibirku dan
membuat dadaku merasakan perasaan yang lebih hangat lagi.
“Masih belum percaya
padaku?” kata Changmin setelah melepaskan ciuman kami. Ciuman? Aish mengingat
kata itu membuatku merona.
“Baiklah aku percaya”
kataku kembali menundukkan kepalaku untuk menutupi rasa maluku
“Kyu...” kata Changmin
mengambil daguku dan membuatku kembali menatapnya
“Would you be MINE?” kata
Changmin yang membuatku melebarkan mata besarku
Ini adalah hal kedua dari
Changmin yang bisa membuatku melebarkan mataku.
“Kalau kau tidak menolak
ciumanku aku menganggapnya ‘YA’” kata Changmin kemudian sambil mendekatkan
bibirnya padaku lagi
Aku menerima bibir itu
dalam diam. Tidak ada satupun pikiran yang kembali bergumul dalam pikiranku dan
dalam kepalaku. Semuanya terasa kosong namun terisi penuh dengan kehangatan
yang dibrikan bibir Changmin kala itu. Aku yang tadinya masih membelaakkan
mataku kini mulai menutupnya perlahan dan mulai menikmati ciuman itu. aku ingin
terus merasakan perasaan hangat dari Changmin ini. ini sangat hangat dan sangat
nyaman. Tolonglah, izinkan aku terus merasakan perasaan ini.
“Shim Changmin, I like to be yours. And now you are MINE” batinku
kemudian masih menimati setiap inchi bibir Changmin
Aku
merasakan bibir itu atas dan bawah. Sangat basah namun juga membuatku merasa
nyaman posisi ini tampaknya sangat menguntungkan Changmin dalam mengekspos
bibirku. Aku sangat senang. Senang karena aku aku tidak bertepuk sebelah
tangan. Sangat senang karena aku bersedia bersabar. Sangat senang karena aku
bisa mencintai dan akhirnya memiliki orang sepertimu Shim Changmin. Hanya
saja....
***
“Jadi
kau berkomplot dengan BoA untuk menyelidikku? Ya! Shim Changmin! Kau membuatku
cemburu buta pada saat itu kau tau!!” Pekikku sebal saat mendengar penjelasan
Changmin dan BoA
“Tapi
setidaknya ada untungnya aku meminta bantuan BoA!” kata Changmin sambil
terkekeh kecil
“Apa
untungnya bagimu?? Kau mau melihatku mati karena sakit hati huh?!” pekikku
masih sebal
“Aigoo
Chagiya, jangan bicara seperti itu hm? Aku hanya jadi tau harus memberimu apa
pada hari ini” kata Changmin sambil mengusap puncak kepalaku kecil
“Memberi
apa? Ada apa hari ini?!” Pekikku masih kesal saja untuk mereka
“Hari
ini hari pertama kali kita bertemu. Kau lupa?” tanya Changmin dengan wajah
cemberut
“Eh? Ah
23 Februari rupanya” kataku sedikit menurunkan emosiku saat pada akhirnya
mengingat ingat tanggal hari ini
“Aish
kau melupakannya ya” kata Changmin kembali dengan wajah cemberut
“Aku...
lupa... hehehe” kataku sambil terkekeh dibelakang. Sial! Aku sangat lupa!
“Aish,
kau ini Kyu! Changmin sudah membuat kado untukmu dengan susah payah!” Kata BoA
sambil menjitak kecil kepalaku
“Membuat?”
tanyaku bingung
“Ya!
Bukankah kau yang mengatakkan kalau kau menyukai orang yang membuat sendiri
hadiah itu?” kata BoA membela Changmin
“Ah, begitu.. pantas saja...” batinku
saat mulai mengerti segala sikap BoA dan Changmin selama ini
“Ini!
Untukmu! Sampai jumpa!” kata Changmin sambil melangkah pergi
Aku
menatap sebuah kotak dihadapanku saat itu. Aku membukanya dengan penasaran dan
tersenyum kecil saat menatap kado didalamnya. Sebuah topi rajut untuk musim
dingin. Musim kesukaan kami berdua. Rasanya bentuknya tidak terlalu buruk .
benarkah ini buatan Shim Changmin?
“Bacalah”
kata BoA menunjuk sebuah kertas disana
Aku
mengambilnya dan kembali terkekeh saat membacanya.
I
LOVE YOU MY KYUHYUNNIE
I
LOVE YOU FROM THE START
IM
JUST SCARED THAT YOU WILL LEAVE ME IF I TELL THIS
BUT
I STILL LOVE YOU TILL NOW
AND
NICE TO KNOW THAT YOU ARE MINE NOW
MAYBE
WE ARE NOT A PERFECT COUPLE
BUT I
HOPE IT’LL BE LONGLAST
HAPPY
THIRD 23TH FOR US :D
YOURS,SHIM CHANGMIN
“Ya!
Shim Changmin! Tunggu aku!” Pekikku berusaha mengejar punggung itu sebelum
menjauh dan memeluknya
“Aku
juga mencintaimu!” kataku lalu berusaha menuju kehadapannya
Aku
sedikit menjinjitkan tubuhku dan memberikannya ciuman kilat di bibirnya yang
membuat matanya sedikit melebar
“Happy Third
23th , Shim Changmin!”
Cinta tidak bisa tidak memiliki
Karena cinta adalah sesuatu yang
menginginkan kebersamaan diantara dua pihak
Cinta tanpa harus memiliki?
Yang benar saja!
He / She must be YOURS!
Like he was MINE!