Sabtu, 23 Februari 2013

FF YAOI "MINE" ONESHOOT


TITLE : MINE
PAIR : CHANGKYU(SHIM CHANGMIN X CHO KYUHYUN)
GENRE : UNKNOWN #Plak
RATE : PG15
DISCLAEMER : THIS IS YAOI FANFICTION! IF YOU DONT LIKE YAOI PLEASE DON’T JUDGE MY FANFIC AND LEAVE THIS NOTE NICELY J
PS : THIS IS FOR MY BELOVED SISTER BIRTHDAY :D
HAPPY READING :D
***
Cinta tidak harus selalu memiliki
Benarkah?
Bisakah kita mencintai tanpa harus memiliki?
Aku rasa TIDAK
***
“Apa yang kau pikirkan tentang Shim Changmin?” kata seorang yeoja padaku yang membuatku tercengang didepannya
“Eh?” Jawabku singkat
“Shim Changmin, sahabatmu, bagaimana?” tanya yeoja itu lagi penasaran
“Hmm, dia orang yang sangat menyenangkan. Wae? Kau menyukainya?” tanyaku juga dengan muka yang penuh rasa penasaran
“Eh? Entahlah haha” kata yeoja itu sambil tertawa kecil
“Ya! Cho Kyuhyun!” Panggil namja berperawakan tinggi yang membuatku mau tidak mau menoleh saat mendengarkan panggilannya
“Ah! Changmin ah!” Sapaku dengan sedikit cemas
Cemas? Yah mungkin tidak akan ada orang yang menyadari kecemasan ini karena wajahku yang tampak sangat biasa saja ini, namun akan adakah yang menyadari getaran berbeda pada perkataanku tadi? Apakah mereka akan menyadari bahwa aku sedang mengalami sebuah panik yang amat sangat? Bagaimana tidak? Seorang yeoja baru saja bertanya tentang namja dihadapanku ini dan kini namja itu tepat berada didepanku.  Aneh? Jangan pernah salahkan perasaan orang yang sedang jatuh cinta. Ya, aku jatuh cinta. Kepada namja ini.
 “Kyu, ayo temani aku makan siang!” ajak Changmin sambil sedikit memaksaku dengan menarik tanganku
“Astaga Min! Bukankah kau baru saja makan bekalmu?” jawabku  dengan sedikit melebarkan mataku yang tampak cukup besar ini
Sejujurnya aku sangat hapal dengan semua kebiasaan Changmin, bahkan tentang napsu makannya yang sangat besar tapi kalau aku sudah menghadapinya secara langsung, aku akan selalu membelalakkan matanya seakan tidak percaya ada manusia seperti Changmin dalam hidupku. Namun itulah Shim Changmin yang kukenal sejak dulu. Seorang yang tidak akan pernah bisa kutebak dan selalu memberikan kejutan dalam hidupnya. Karena itulah aku menyukainya. Karena itulah hingga aku takluk kepadanya.
“Aeh, kau ini seperti tidak mengenalku saja! Ayolah!” Paksa Changmin sedikit merajuk sambil menarik tanganku
“Baiklah! Baiklah! Tapi jangan menarikku seperti ini! Kau membuatku malu saja!” kataku sedikit menarik tanganku dari tangannya yang besar
Jujur saja itu memang benar benar membuatku malu. Yah, walaupun malu dalam artian yang berbeda.
“Ja! Kita ke kantin!” ajakku padanya kemudian sambil berjalan mendahuluinya
“Okey! Ah, BoA ah aku permisi dulu ya!” kata Changmin memberi salam pada yeoja yang baru saja duduk disebelahku
Seketika aku menghentikan langkahku. Jadi selama ini Changmin menyadari yeoja yang duduk disebelahku itu? Apakah selama ini Changmin juga memperhatikannya?
“Ya! Kenapa kau berhenti? Ja!” kata Changmin menarik tanganku lagi
Apa yang kau pikirkan Cho Kyuhyun! Lalu kenapa jika Changmin menyukai yeoja itu? memang kenapa jika yeoja itu juga menyukai Changmin? Bukankah sekeras apapun kau mencoba untuk menjadi seseorang yang pantas untuk Changmin kau tidak akan bisa? Tidak akan pernah karena kau menyadari, bahwa hubungan antara sesama namja itu sangat tidak mungkin! Sadarlah Cho Kyuhyun! Changmin bukanlah milikmu!
***
“Kenapa kau diam saja? Kau sakit, eoh?” Tanya Changmin sambil menatapku cemas namun tidak melepaskan genggamannya dari sepotong sandwich itu
Aku hanya tersenyum kecil sambil menatapnya sesekali. Entah mengapa sejak BoA ah menanyakan tentang Changmin kepadaku aku jadi sedikit merasa tidak nyaman bila berhadapan dengan Changmin. Cemburu? Mungkin iya. Tapi apalagi yang mau kukatakan? Apa aku harus berkata jujur bila aku menyukainya? Yang benar saja.
“Ya! Kyu! Kau diam lagi! Kau benar benar sakit eoh?” tanya Changmin lagi kini sambil menaruh telapak tangannya dikeningku
“Kau tidak hangat” lanjut Changmin
“Aku memang tidak sakit pabo!” jawabku sedikit ketus sambil menepis tangannya dikeningku
“Ya! Aku kan hanya khawatir! Apa ada sesuatu yang menggagumu hm? Mau menceritakan padaku?” ajak Changmin dengan wajahnya yang lugu itu. Sungguh demi Tuhan aku tidak ingin kehilangan wajah lugu ini!
Aku terdiam sebentar sebelum akhirnya mengeluarkan pertanyaan yang sedari tadi ingin aku tanyakan padanya.
“Apa yang kau pikirkan tentang BoA ah?”
Aku melihatnya sedikit terpaku sebelum akhirnya kembali menarik senyum pada kedua ujung bibirnya dan mengambil minumnya. Dari gelagatnya aku dapat mengetahui bahwa ia tengah gugup kini. Kenapa ia gugup seperti itu?
“Dia wanita yang baik, menyenangkan, cantik, bahkan memiliki tubuh yang indah” katanya yang seketika membuat aku terdiam. Dia menjelaskan BoA dengan begitu rinci. Apakah ini berarti Changmin memperhatikan BoA?
“Wae? Kau menyukainya?” kata Changmin dengan serius kemudian seketika mengagetkanku 
“Ah, Anniyo” jawabku sedikit gugup karena mendapati Changmin tiba tiba bertanya seserius itu padaku
“Justru aku yang seharusnya bertanya, apa kau menyukai BoA?” lanjutku menatap Changmin dengan serius
Kami saling melempar pandangan serius yang membuat jantungku sedikit bergetar lembut. Aku benar benar menunggu jawaban seorang Shim Changmin kali ini. Jawaban yang membuatku tidak ingin sedetikpun mengalihkan tubuh ini dari seorang namja yang kini tengah balik menatapku ini.
Aku melihat dua ujung bibir itu kini tertarik dan membentuk sebuah senyum disana.
“Kalau aku menyukainya, memang kenapa?” kata Changmin memecah keheningan diantara kami
DEG!! Bagai dihantam ombak kini dadaku terasa amat sakit dan perih. Perkataannya kala itu benar benar menusuk hingga terdalam hatiku. Oksigen yang kuhirup bagai perlahan lahan menjauh dan membuatku merasa sesak. Tidak. Jangan seperti ini. Jangan pernah tunjukkan wajah seperti ini dihadapan Shim Changmin. Cho Kyuhyun, bertahanlah!
“Aigo, sahabatku sudah besar sekarang!” kataku kemudian menarik senyum yang sejujurnya amat dipaksakan
Aku memalingkan mataku dari wajahnya dan beralih menatap gelas minuman dihadapanku dan mengaduk segala isi didalamnya. Mengaduknya seakan itu adalah perasaanku kini. Benar benar tidak karuan dan terasa sangat rapuh sehingga amat mudah terbawa angin. Getaran halus yang tadi kurasakan amat nyaman kini membuatku merasa amat terganggu dan amat memberatkanku
“Bertahanlah Cho Kyuhyun” batinku menyemangati diri sendiri
***
Aku baru saja hendak memasuki kelas ketika tanpa sengaja aku melihat wajah yang familiar itu tengah bercakap berdua. DEG! Jantung ini kembali menimbulkan getaran tidak nyaman saat melihat Changmin tengah bercakap dengan BoA. Jujur saja aku memang cemburu dengan mereka, namun pernyataan Changmin kala itu cukup membuatku sadar bahwa memang tidak akan pernah tempat dihatinya untukku. Aku hanya seorang sahabat baginya. Menyedihkan bukan?
“Ah! Changmin ya! BoA ah!” Sapaku pada Changmin dan BoA yang membuat mereka seakan terlonjak dan berwajah gugup
Jatuh cinta memang seperti ini hm? Seperti sepasang yang mencurigakan. Gugup dan malu malu.
“Ah! Kyu! Kau mengagetkanku!” Kata Changmin sedikit menaikkan nada bicaranya dan memukulku kecil
“Haha, aku hanya menyapa! Kalian ini mencurigakan sekali!” kataku berusaha memasang wajah yang ceria
“Aish, apanya yang mencurigakan? Sudahlah! Ayo temani aku mencari sarapan! Ja!” Kata Changmin gugup lalu kembali menarik tanganku dan membuat kakiku melangkah mundur perlahan sebelum akhirnya berbalik dan berusaha menyusulnya
Saat aku sudah berhasil menyusulnya dan berjalan disampingnya aku dapat melihat kepala Changmin yang menatap kembali ke belakang. Sepasang senyum yang begitu tenang ia tampakkan ketika ia kembali memandang ke arah depan. Senyum perpisahan hm? Jadi kau benar benar menyukainya Shim Changmin?
***
“Kyu, apa kau tau Changmin menyukai apa?” kembali BoA bertanya padaku dengan wajah yang penuh dengan rasa penasaran
“Hm? Ia sangat menyukai makanan” jawabku tanpa berfikir panjang
“Ah~ makanan yang seperti apa?” tanya BoA lagi seperti menginterogasiku. Kau sangat menyukainya ya BoA ah?
“Makanan apa saja ia suka” jawabku acuh tak acuh
“Aeh, sulit sekali. Jika aku ingin memberikan hadiah sebaiknya aku memberikan apa ya? ” tanya BoA kemudian
Aku terdiam. Sepertinya mereka memang saling menyukai eoh? Mungkin aku memang harus terbiasa menerima getaran halus yang menyakitkan ini. Lagipula, Changmin bukanlah milikku. Tidak. Ia bukan milik siapapun.
“Kau benar benar menyukainya ya BoA ah?” tanyaku yang membuatnya sedikit terdiam
Butuh waktu cukup lama sebelum akhirnya ia menampilkan senyumnya yang tampak menawan itu padaku dan memberikan sebuah kata yang sangat membuatku penasaran
“Entahlah” jawabnya singkat
Aku hanya terdiam sambil memandanginya. Apa ia juga seperti aku yang tidak yakin dengan perasaan yang sedang kurasakan kini? Senang namun juga cemburu. Ingin memiliki namun sesungguhnya tidak mungkin memiliki. Ataukah ia lebih sepertiku yang lebih senang memendam perasaan ini? BoA Kwon, kau berhasil membuatku penasaran padamu.
“Ah, bagaimana denganmu Kyu?” pertanyaan BoA seketika membuatku bergidik.
“A..Aku.. tidak mungkin menyukai Shim Changmin” kataku sedikit terbata dan gugup
BoA terdiam dan menatapku dengan bingung. Aish, kurasa aku salah berbicara tadi.
“Hahahaha, bukan itu Kyu! Maksudku kembali kepertanyaan tadi! Hahaha” tanya BoA sambil tertawa puas
Aku tertunduk malu. Sial! Aku pasti terlihat sangat konyol kini! Aish, pipiku menghangat, aku pasti tengah merona sekarang! Aish Cho Kyuhyun mengapa engkau bisa sebodoh ini! Aish!!!!
“Haha, sudah sudah, jadi hadiah apa yang kau inginkan dari seseorang hm?” kata BoA melanjutkan perkataannya kemudian
“Aku?” kataku kemudian mengadahkan kepalaku lagi dan menatap BoA
“Aku suka hadiah buatan tangan seseorang. Apapun itu aku pasti menyukainya” kataku sambil tersenyum membayangkan ketika pertama kali aku mendapatkan hadiah dari Changmin.
Sebuah kartu ucapan selamat ulang tahun yang ia buat dari sebuah karton dan menambah hiasan yang sesungguhnya amat tidak diperlukan, tapi ketika menerimanya aku merasa sangat senang karena itu adalah sesuatu yang ia buat dari hasil kerja kerasnya.
Saat itu adalah saat pertama kali aku merasakan getaran ini.
Saat pertama kali aku menyukaimu Shim Changmin.
“Kau benar benar akan menyukainya?” Tanya BoA kemudian sambil menatapku
“Tentu saja” kataku sambil tersenyum senang kearahnya.
Kenangan itu mau tidak mau telah membuat hatiku lebih menghangat. Kenangan indah memang tidak akan pernah menipu perasaanmu. Mereka menyenangkan.
“Baiklah kalau begitu!” kata BoA bersemangat
***
“Aku menyukaimu” aku melihat namja itu kini tengah menyatakan perasaannya sambil memberi sang yeoja sebuah kalung dan menaruhkan kalung itu ditangan sang yeoja
“Aku juga menyukaimu. Sejak dulu” jawab yeoja yang kuketahui adalah BoA itu sambil membuka kembali telpak tangannya dan memberikan sebuah isyarat agar namja itu itu memakaikan kalung itu padanya.
Namja itu lalu melingkarkan kalung itu pada leher BoA dan lalu memeluk BoA dengan hangat dan mereka tersenyum dengan begitu bahagia. Sementara aku berdiri disini dengan mata yang begitu panas. Sakit itulah yang kurasakan saat ini. tapi yang lebih kurasakan saat ini adalah amarah yang meluap luap. Tidak pernah kubayangkan aku akan merasakan perasaan yang begitu meluap luap.
Aku membalikkan tubuhku kebelakang untuk menghindari pemandangan memuakkan ini sebelum akhirnya aku menabrak sebuah dada bidang yang amat familiar.
“Kyu!? Apa yang kau lakukan disini?” kata suara yang juga tak kalah familiar
“Min? Kenapa kau bisa ada disini?” kataku sangat kaget ketika mendapati Changmin sudah ada dihadapanku kini
“Ya! Aku bertanya duluan!” jawab Changmin sedikit meninggikan nadanya
Aku segera teringat tentang pemandangan yang baru saja kulihat tadi dan menatap Changmin sekilas. Changmin menyukai BoA bukan? Jangan sampai ia melihat pemandangan yang tidak mengenakkan ini! Sungguh aku yakin ia akan merasa sakit hati jika melihatnya!
“Shim Changmin! Jangan lihat ke depanmu! Ayo kita pergi dari sini!” kataku kemudian sambil menarik tangan Changmin
Aku dapat melihat sejenak saat ia membalikkan wajahnya kebelakang dan mendapati wajahnya yang terlihat amat membeku. Ia melihatnya? Apakah ia melihat BoA dengan pria itu? Apakah Shim Changmin kini tengah patah hati? Aish, aku tidak perduli! Yang kupedulikan saat ini adalah aku membawa Changmin sejauh mungkin dari BoA!
***
“Kau mau main game apa?” kataku pada Changmin yang kini masih terdiam
“Ya! Shim Changmin!” pekikku pada Changmin yang masih duduk dengan air wajah penuh kekagetan diranjangku
“Changmin ah...” panggilku lagi berusaha lebih lembut sambil duduk disampingnya
“Kyu...” panggilnya dengan sedikit hembusan nafas berat
“Min..” kataku mulai sedikit tidak tega
“Tadi BoA ah baru saja...” kata Changmin mulai menatapku
“Sudah! Tidak usah membicarakannya! BoA tidak serius denganmu! Sudah lupakan saja wanita seperti itu!” Kataku sedikit emosi jika mengingat ingat kebersamaan mereka selama ini. jadi semua ini hanya main main? Cih, BoA Kwon kau berhasil membuatku kesal!
“Kyu aku...” belum selesai Changmin mengucapkan kalimatnya aku sudah memotongnya dengan perkataan apapun yang ingin aku katakan. Aku sedang meledak ledak saat ini!
“Sudah kubilang lupakan saja! Aku tidak tau sebesar apa kau menyukainya1 tapi jelas jelas ia hanya mempermainkanmu!” Pekikku lagi
“Tapi Kyu..”
“Tidak ada kata tapi! Untuk apa kau mengharapkan wanita seperti itu hingga membuat wajahmu seperti ini eoh? Tidakkah kau dapat melihat ada aku disini?”
Aku terdiam. Baiklah aku memang sedang meledak ledak dan saat meledak ledak aku bisa mengatakan apa saja. Tapi kenapa harus kata ini yang keluar? Aish Cho Kyuhyun kau bodoh!
“Apa?” kata Changmin kemudian dengan tatapan menyelidik
“A..A..Anniyo” kataku berusaha menghindar
“Jelaskan padaku Kyu” kata Changmin sambil mendekatkan wajahnya padaku yang membuatku mau tidak mau memundurkan badanku
“A..aku..” Aku terus memundurkan tubuhku hingga punggungku menyentuh tembok . Sial
“Ya! Cho Kyuhyun!” kata Changmin kini mengunci pergerakanku dengan tangannya
Pipiku memanas, aku yakin wajahku tengah memerah kini. Aku menundukkan wajahku dan tidak berani menatap wajah Changmin yang begitu dekat dengan wajahku kini. Aish apa yang harus kulakukan? Mengakuinya? Yang benar saja! Tapi... Cho Kyuhyun apa yang kau akan lakukan sekarang??!
“Aku menyukaimu” kata itu keluar begitu saja dari bibirku
Aku tidak tau bagaimana reaksinya, aku tidak tau bagaimana, dan aku tidak mau mengetahuinya. Aku masih menundukkan kepalaku. Berusaha menahan malu yang amat kurasakan saat ini. Changmin pasti sudah menganggapku menjijikkan. Ia pasti menganggapku sahabat yang aneh. Sahabat.. Yah.. Apa ia masih akan menganggapku sahabat jika aku sudah mengatakan hal ini?
“Kyu” kata Changmin tegas
“Kau pasti membenciku kini, Min” batiku
“Pabo! Pabo! Pabo!”  Aku tidak berhenti merutuk dalam hati
“Aku juga menyukaimu”
Aku berhenti merutuki hatiku dan kemudian terdiam. Entah aku dapat mengatakan perasaanku seperti apa sekarang. Yang bisa tercerna dalam kepalaku hanyalah sebuah kalimat yang baru saja Changmin ucapkan. Bukannya kalimat itu tidak tercerna dengan baik diotakku hanya saja kalimat itu memberi pengaruh lamban pada mulutku untuk memberikan reaksi. Aku menegadahkan kepalaku dan menatap namja yang wajahnya begitu dekat berada dihadapanku. Aku menatapnya. Menatapnya dengan sungguh sungguh dan mencari sebuah kebohongan disana. NIHIL. Yang kutemukan adalah sebuah tatapan ketulusan.
Shim Changmin kau benar benar seseorang yang tidak bisa kutebak.
“Aku serius” katanya memecah keheningan saat aku masih menatapnya penuh curiga
“Bohong” kataku singkat. Tidak itu adalah kata yang sama sekali tidak terpikir diotakku. Ada apa denganku ini?
“Aku juga menyukaimu Kyuhyunie~” kata Changmin sambil memberikan pandangan tulusnya lagi
Aku terdiam lagi. Benarkah? Benarkah itu? Dia menyukaiku? Ttolong jangan bercanda saat ini Shim Changmin kumohon. Kumohon, kau membuat dadaku kembali menghangat.
“Apa perlu bukti?” kata Changmin kemudian yang membuatku seketika terkaget
“Eh?”
 Otakku berusaha mencerna perkataan Changmin saat itu namun belum sempat aku berpikir bibir itu telah menekan bibirku dan membuat dadaku merasakan perasaan yang lebih hangat lagi.
“Masih belum percaya padaku?” kata Changmin setelah melepaskan ciuman kami. Ciuman? Aish mengingat kata itu membuatku merona.
“Baiklah aku percaya” kataku kembali menundukkan kepalaku untuk menutupi rasa maluku
“Kyu...” kata Changmin mengambil daguku dan membuatku kembali menatapnya
“Would you be MINE?” kata Changmin yang membuatku melebarkan mata besarku
Ini adalah hal kedua dari Changmin yang bisa membuatku melebarkan mataku.
“Kalau kau tidak menolak ciumanku aku menganggapnya ‘YA’” kata Changmin kemudian sambil mendekatkan bibirnya padaku lagi
Aku menerima bibir itu dalam diam. Tidak ada satupun pikiran yang kembali bergumul dalam pikiranku dan dalam kepalaku. Semuanya terasa kosong namun terisi penuh dengan kehangatan yang dibrikan bibir Changmin kala itu. Aku yang tadinya masih membelaakkan mataku kini mulai menutupnya perlahan dan mulai menikmati ciuman itu. aku ingin terus merasakan perasaan hangat dari Changmin ini. ini sangat hangat dan sangat nyaman. Tolonglah, izinkan aku terus merasakan perasaan ini.
“Shim Changmin, I like to be yours. And now you are MINE” batinku kemudian masih menimati setiap inchi bibir Changmin
Aku merasakan bibir itu atas dan bawah. Sangat basah namun juga membuatku merasa nyaman posisi ini tampaknya sangat menguntungkan Changmin dalam mengekspos bibirku. Aku sangat senang. Senang karena aku aku tidak bertepuk sebelah tangan. Sangat senang karena aku bersedia bersabar. Sangat senang karena aku bisa mencintai dan akhirnya memiliki orang sepertimu Shim Changmin. Hanya saja....
***
“Jadi kau berkomplot dengan BoA untuk menyelidikku? Ya! Shim Changmin! Kau membuatku cemburu buta pada saat itu kau tau!!” Pekikku sebal saat mendengar penjelasan Changmin dan BoA
“Tapi setidaknya ada untungnya aku meminta bantuan BoA!” kata Changmin sambil terkekeh kecil
“Apa untungnya bagimu?? Kau mau melihatku mati karena sakit hati huh?!” pekikku masih sebal
“Aigoo Chagiya, jangan bicara seperti itu hm? Aku hanya jadi tau harus memberimu apa pada hari ini” kata Changmin sambil mengusap puncak kepalaku kecil
“Memberi apa? Ada apa hari ini?!” Pekikku masih kesal saja untuk mereka
“Hari ini hari pertama kali kita bertemu. Kau lupa?” tanya Changmin dengan wajah cemberut
“Eh? Ah 23 Februari rupanya” kataku sedikit menurunkan emosiku saat pada akhirnya mengingat ingat tanggal hari ini
“Aish kau melupakannya ya” kata Changmin kembali dengan wajah cemberut
“Aku... lupa... hehehe” kataku sambil terkekeh dibelakang. Sial! Aku sangat lupa!
“Aish, kau ini Kyu! Changmin sudah membuat kado untukmu dengan susah payah!” Kata BoA sambil menjitak kecil kepalaku
“Membuat?” tanyaku bingung
“Ya! Bukankah kau yang mengatakkan kalau kau menyukai orang yang membuat sendiri hadiah itu?” kata BoA membela Changmin
“Ah, begitu.. pantas saja...” batinku saat mulai mengerti segala sikap BoA dan Changmin selama ini
“Ini! Untukmu! Sampai jumpa!” kata Changmin sambil melangkah pergi
Aku menatap sebuah kotak dihadapanku saat itu. Aku membukanya dengan penasaran dan tersenyum kecil saat menatap kado didalamnya. Sebuah topi rajut untuk musim dingin. Musim kesukaan kami berdua. Rasanya bentuknya tidak terlalu buruk . benarkah ini buatan Shim Changmin?
“Bacalah” kata BoA menunjuk sebuah kertas disana
Aku mengambilnya dan kembali terkekeh saat membacanya.
I LOVE YOU MY KYUHYUNNIE
I LOVE YOU FROM THE START
IM JUST SCARED THAT YOU WILL LEAVE ME IF I TELL THIS
BUT I  STILL LOVE YOU TILL NOW
AND NICE TO KNOW THAT YOU ARE MINE NOW
MAYBE WE ARE NOT A PERFECT COUPLE
BUT I HOPE IT’LL BE LONGLAST
HAPPY THIRD 23TH FOR US :D
 YOURS,SHIM CHANGMIN

“Ya! Shim Changmin! Tunggu aku!” Pekikku berusaha mengejar punggung itu sebelum menjauh dan memeluknya
“Aku juga mencintaimu!” kataku lalu berusaha menuju kehadapannya
Aku sedikit menjinjitkan tubuhku dan memberikannya ciuman kilat di bibirnya yang membuat matanya sedikit melebar
“Happy Third 23th , Shim Changmin!”

Cinta tidak bisa tidak  memiliki
Karena cinta adalah sesuatu yang menginginkan kebersamaan diantara dua pihak
Cinta tanpa harus memiliki?
Yang benar saja!
He / She must be YOURS!
Like he was MINE!